Sensasi Sunrise & Sunset Di Dalam Kabin Terapung

Pemandangan Indah Ke Laut

Kabin terapung ini dinamakan Punta de Mar Marina Lodge, atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kira-kira artinya adalah Kabin di Horizon. Rancangannya adalah gabungan antara team designer dari Mano de Santo dan sebuah perusahaan StartUp KMZero Open Innovation Hub asal Spanyol, mereka membuat sebuah proposal hunian untuk pariwisata dengan mengusung konsep menyatu dengan alam bahari.

Gagasan desain yang dituangkan dalam hunian ini adalah menghargai laut dengan cara mengintegrasikan hunian dan mendorong penghuninya untuk merasakan sendiri sensasi berada di perairan laut khususnya saat momen sunrise dan sunset. Dengan adanya kolaborasi bersama KMZero Open Innovation Hub itulah didapatkan teknologi 360 yang memberikan fasilitas semacam Smarthome. Penghuni dapat mengakses fitur-fitur yang disematkan di dalam hunian ini melalui aplikasi handphone, seperti pencahayaan, suhu ruangan, suara, dan bahkan aroma.

Dengan total lahan efektif seluas 74m2, hunian ini terbagi menjadi 2 lantai dan dirancang untuk mengakomodasi dua orang. Oleh karena itulah kabin ini dibuat untuk proposal pengembangan pariwisata bahari di daerah Denia, Alicante - Spanyol.

Lantai dasar memiliki ruang sebesar 40m2 yang terdiri atas kamar tidur dan kamar mandi. Sedangkan sisanya sebesar 34m2 berada di lantai dua yang merupakan open deck untuk relaksasi.

Salah satu poin utama yang dijadikan andalan di fasilitas ini adalah kenyamanan dan kemudahan kontrol aplikasi modern di dalam handphone masing-masing penghuninya. Kalian dapat seharian bersantai ria diatas ranjang atau berjemur diatas deck untuk menikmati suasana pantai yang syahdu dengan alunan musik dan pencahayaan yang romantis. Sebuah metafor yang tepat atas definisi laut yakni sebuah ikon kebebasan dan kedamaian.

Mendorong Semangat Sustainable Environment

Dalam pernyataannya, Francesc De Paula sang Arsitek dari Mano de Santo yang bermarkas di Spanyol ini mengklaim bahwa Punta de Mar berkomitmen pada semangat lingkungan yang keberlanjutan (Sustainable Environment). Terutama karena fokus pada aspek pariwisata, sebagian besar bahan dibuat sistem pemasangan "Plug & Go" atau modular sehingga tidak menghasilkan limbah.

Selain itu, karena pengawasan yang ketat dari pemerintah setempat mengenai konsep integrasi ke dalam perairan laut mewajibkan penggunaan material yang memiliki dampak lingkungan paling rendah.